1.
Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
a.
Menentukan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tingkat
produksi merupakan bahan pertimbangan yang sangat penting , sebab biaya
overhead pabrik per unit produk dan jumlah biaya overhead pabrik variable di
pengaruhi oleh perubahan tingkat produksi.
Berikut macam-macam tingkat produksi
(kapasitas) yang dapat dijadikan dasar penentuan anggaran biaya overhead
pabrik.
1) Kapasitas
teoritis atau kapasitas ideal
Merupakan hasil maksimum
yang dapat dicapai oleh suatu departemen atau pabrik dengan tidak
memperhitungkan terjadinya kerusakan mesin, absensi pekerja, kelambatan bahan
baku dan hambatan-hambatan lainnya.
2)
Kapasitas raktis atau
kapasitas realistis
Merupakan
hasil yang dapat dicapai pada kapasitas teoritis, dan dikurangi dengan pengaruh
adanya habatan-hambatan intern yang dapat dihindari. Misalnya, kemacetan mesin,
kelambatan bahan bak, waktu istirahat,
dan hari libur.
3)
Kapasitas normal atau
kapasitas jangka panjang
Merupakan
kemampuan perusahaan untuk berproduksi dengan memperhitungkan adanya
hambatan-hambatan intern yang tidak dapat dihindari, dan permintaan terhadap
produk dalam jangka panjang.
4)
Kapasitas sesungguhnya
yang diharapkan atau kapasitas jangka pendek
Merupakan
kemampuan perusahaan dalam berproduksi yang diperkirakan dapat dicapai.
Kapasitas ini ditentukan atas dasar taksiran kemungkinan penjualan produk dalam
tahun yang akan datang. Jika anggaran overhead pabrik ditentukan atas dasar
kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka akan mengakibatkan tarif biaya
overhead pabrik dalam suatu periode berbeda dengan tarif periode lain. Pada
praktiknya tidak mungkin perusahaan berproduksi pada kapasitas teoritis
sehingga untuk memilih kapasitas yang dijadikan dasar pemikiran anggaran biaya
overhead pabrik harus diperhitungkan faktor-faktor hambatan intern perusahaan
dan kemungkinan penjualan produk pada periode yang akan datang.
b.
Menghitung tarif biaya overhead pabrik
Beberapa dasar penentuan tarif biaya
overhead pabrik adalah sebagai berikut :
1) Atas
dasar satuan produk
Tarif biaya overhead
pabrik yang dibebankan kepada produk, dihitung dengan cara sebagai berikut.
Taksiran
biaya overhead pabrik = tarif biaya overhead pabrik per unit
Taksiran unit yang di
produksi
2) Atas
dasar biaya bahan baku
Tarif biaya overhead
dapat di hitung sebagai berikut
Ø
Pertama, hitung
persentase pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar pemakaian biaya bahan
baku dengan rumus :
Taksiran
biaya overhead pabrik x 100%
Taksiran pemakaian biaya bahan baku
Ø
Selanjutnya, biaya
overhead pabrik yang di bebankan kepada setiap unit produk dihitung dengan cara
mengalikan persentase pembebanan dengan biaya bahan baku per unit produk
3) Atas
dasar biaya tenagan kerja
Perhitungan atas dasar
biaya tenaga kerja langsung pembebanan biaya overhead pabrik pada produk, tidak
berbeda dengan perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya
bahan baku.
4) Atas
dasar jam tenaga kerja langsung
Tarif biaya overhead
pabrik per jam tenaga kerja langsung, dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik = tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga
Taksiran jam tenaga kerja langsung kerja langsung
Taksiran jam tenaga kerja langsung kerja langsung
5) Atas
dasar jam mesin
Pembebanan biaya
overhead pabrik atas dasar jam mesin digunakan, apabila sebagian besar biaya
overhead pabrik terdiri atas biaya-biaya yang berhubungan erat dengan waktu
penggunaan mesin. Tarif pembebanan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead
pabrik =
Tarif biaya overhead pabrik per jam
mesin
Taksiran jam mesin
c.
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen
Dalam
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen, biaya overhead pabrik
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu biaya overhead pabrik langsung departemen
dan biaya overhead pabrik tak langsung departemen.
Biaya
Langsung ~ Salah satu fungsi akuntansi biaya (cost accounting) adalah membantu
manajemen dalam melakukan kontrol atas biaya yang terjadi pada masing-masing
departemen atau bagian dalam perusahaan.
Biaya
yang timbul ini sejauh mungkin harus dapat diidentifikasikan ke masing-masing
departemen atau bagian. Biaya-biaya yang jelas dapat dibebankan secara langsung
ke departemen atau bagian yang bersangkutan dinamakan biaya langsung.
Pada
perusahaan perakitan mobil, biaya tenaga kerja bagian pengecatan, pengelasan,
dapat diidentifikasikan sebagai biaya yang terjadi pada departemen produksi dan
berkaitan langsung dengan proses perakitan mobil.
Biaya
overhead pabrik tak langsung departemen, seperti biaya penyusutan gedung pabrik
dan biaya asuransi gedung pabrik, harus terlebih dahulu didistribusikaan ke
departemen-departemen yang turut menggunakan manfaatnya.
Beberapa dasar yang cocok digunakan
untuk pendistribusian biaya overhead pabrik tak langsung departemen, antara lain:
·
Untuk biaya penyusutan
gedung pabrik
·
Berdasarkan luas lantai
·
Untuk biaya gaji
pengawas departemen
·
Berdasarkan jumlah
karyawan
·
Untuk pajak bumi dan
bangunan (PBB)
·
Biaya reparasi dan
pemeliharaan gedung
·
Biaya angkut bahan
baku, serta
·
Biaya bahan baku.
d. Alokasi
Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu ke Departemen Produksi
Karena
departemen pembantu memberikan jasa kepada departemen produksi, maka biaya
overhead pabrik yang terjadi di departemen pembantu, baik yang langsung maupun
yang tidak langsung, harus dialokasikan ke departemen produksi. Alokasi biaya
overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi, dapat menggunakan
dua metode sebagai berikut :
1.) Metode
alokasi langsung (direct allocation method)
Merode
langsung dapat digunakan jika departemen pembantu hanya dinikmati oleh
departemen produksi, sehingga biaya overhead pabrik departemen pembantu dapat
langsung dialokasikan ke departemen produksi yang turut menikmati manfaatnya.
2.) Metode
alokasi tidak bertahap (metode alokasi tidak langsung/step allocation method)
Metode
tidak langsung digunakan jika jasa atau manfaat departemen pembantu tidak hanya
dinikmati oleh departemen produksi, tetapi dinikmati juga oleh departemen
pembantuyang lain. Misalnya, manfaat departemen bengkel tidak hanya dinikmati
oleh departemen produksi, tetapi dinikmati pula oleh departemen pembangkit
tenaga. Demikian pula manfaat departemen pembangkit tenaga, turut dinikmati
oleh departemen bengkel. Sesuai dengan GBPP (Garis-garis Besar Program
Pelajaran) yang sedang berlaku.
Makasih, Infonya membantu :)
BalasHapusMohon direview artikel www.osiplastindo.com/2019/10/04/menentukan-tarif-mesin-per-jam-moldshop-di-perusahaan-injection-moulding > dalam menghitung tarif mesin per jam apakah cara memasukan biaya tenaga kerja tidak langsung sudah benar?
BalasHapus