Selasa, 29 Juli 2014

Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead

1. Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
a. Menentukan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
            Tingkat produksi merupakan bahan pertimbangan yang sangat penting , sebab biaya overhead pabrik per unit produk dan jumlah biaya overhead pabrik variable di pengaruhi oleh perubahan tingkat produksi.
Berikut macam-macam tingkat produksi (kapasitas) yang dapat dijadikan dasar penentuan anggaran biaya overhead pabrik.
1)      Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal
Merupakan hasil maksimum yang dapat dicapai oleh suatu departemen atau pabrik dengan tidak memperhitungkan terjadinya kerusakan mesin, absensi pekerja, kelambatan bahan baku dan hambatan-hambatan lainnya.

2)      Kapasitas raktis atau kapasitas realistis
Merupakan hasil yang dapat dicapai pada kapasitas teoritis, dan dikurangi dengan pengaruh adanya habatan-hambatan intern yang dapat dihindari. Misalnya, kemacetan mesin, kelambatan bahan bak, waktu  istirahat, dan hari libur.

3)      Kapasitas normal atau kapasitas jangka panjang
Merupakan kemampuan perusahaan untuk berproduksi dengan memperhitungkan adanya hambatan-hambatan intern yang tidak dapat dihindari, dan permintaan terhadap produk dalam jangka panjang.

4)      Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan atau kapasitas jangka pendek
Merupakan kemampuan perusahaan dalam berproduksi yang diperkirakan dapat dicapai. Kapasitas ini ditentukan atas dasar taksiran kemungkinan penjualan produk dalam tahun yang akan datang. Jika anggaran overhead pabrik ditentukan atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka akan mengakibatkan tarif biaya overhead pabrik dalam suatu periode berbeda dengan tarif periode lain. Pada praktiknya tidak mungkin perusahaan berproduksi pada kapasitas teoritis sehingga untuk memilih kapasitas yang dijadikan dasar pemikiran anggaran biaya overhead pabrik harus diperhitungkan faktor-faktor hambatan intern perusahaan dan kemungkinan penjualan produk pada periode yang akan datang.
b. Menghitung tarif biaya overhead pabrik
Beberapa dasar penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
1)      Atas dasar satuan produk
Tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk, dihitung dengan cara sebagai berikut.
Taksiran biaya overhead pabrik      =   tarif biaya overhead pabrik per unit
Taksiran unit yang di produksi
2)      Atas dasar biaya bahan baku
Tarif biaya overhead dapat di hitung sebagai berikut
Ø    Pertama, hitung persentase pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar pemakaian biaya bahan baku dengan rumus :
      Taksiran biaya overhead pabrik         x 100%
Taksiran pemakaian biaya bahan baku
Ø    Selanjutnya, biaya overhead pabrik yang di bebankan kepada setiap unit produk dihitung dengan cara mengalikan persentase pembebanan dengan biaya bahan baku per unit produk

3)      Atas dasar biaya tenagan kerja
Perhitungan atas dasar biaya tenaga kerja langsung pembebanan biaya overhead pabrik pada produk, tidak berbeda dengan perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya bahan baku.

4)      Atas dasar jam tenaga kerja langsung
Tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung, dihitung dengan rumus sebagai berikut :
   Taksiran biaya overhead pabrik        =  tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga
Taksiran jam tenaga kerja langsung          kerja langsung

5)      Atas dasar jam mesin
Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar jam mesin digunakan, apabila sebagian besar biaya overhead pabrik terdiri atas biaya-biaya yang berhubungan erat dengan waktu penggunaan mesin. Tarif pembebanan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik  =    Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
       Taksiran jam mesin

c. Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen

      Dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen, biaya overhead pabrik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu biaya overhead pabrik langsung departemen dan biaya overhead pabrik tak langsung departemen.
Biaya Langsung ~ Salah satu fungsi akuntansi biaya (cost accounting) adalah membantu manajemen dalam melakukan kontrol atas biaya yang terjadi pada masing-masing departemen atau bagian dalam perusahaan.

Biaya yang timbul ini sejauh mungkin harus dapat diidentifikasikan ke masing-masing departemen atau bagian. Biaya-biaya yang jelas dapat dibebankan secara langsung ke departemen atau bagian yang bersangkutan dinamakan biaya langsung.

Pada perusahaan perakitan mobil, biaya tenaga kerja bagian pengecatan, pengelasan, dapat diidentifikasikan sebagai biaya yang terjadi pada departemen produksi dan berkaitan langsung dengan proses perakitan mobil.

      Biaya overhead pabrik tak langsung departemen, seperti biaya penyusutan gedung pabrik dan biaya asuransi gedung pabrik, harus terlebih dahulu didistribusikaan ke departemen-departemen yang turut menggunakan manfaatnya.

Beberapa dasar yang cocok digunakan untuk pendistribusian biaya overhead pabrik tak  langsung departemen, antara lain:


·         Untuk biaya penyusutan gedung pabrik
·         Berdasarkan luas lantai
·         Untuk biaya gaji pengawas departemen
·         Berdasarkan jumlah karyawan
·         Untuk pajak bumi dan bangunan (PBB)
·         Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung
·         Biaya angkut bahan baku, serta
·         Biaya bahan baku.


d.  Alokasi Biaya Overhead Pabrik Departemen Pembantu ke Departemen Produksi
      Karena departemen pembantu memberikan jasa kepada departemen produksi, maka biaya overhead pabrik yang terjadi di departemen pembantu, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, harus dialokasikan ke departemen produksi. Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi, dapat menggunakan dua metode sebagai berikut :

1.)    Metode alokasi langsung (direct allocation method)
              Merode langsung dapat digunakan jika departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi, sehingga biaya overhead pabrik departemen pembantu dapat langsung dialokasikan ke departemen produksi yang turut menikmati manfaatnya.

2.)    Metode alokasi tidak bertahap (metode alokasi tidak langsung/step allocation method)
              Metode tidak langsung digunakan jika jasa atau manfaat departemen pembantu tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi, tetapi dinikmati juga oleh departemen pembantuyang lain. Misalnya, manfaat departemen bengkel tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi, tetapi dinikmati pula oleh departemen pembangkit tenaga. Demikian pula manfaat departemen pembangkit tenaga, turut dinikmati oleh departemen bengkel. Sesuai dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pelajaran) yang sedang berlaku.




2 komentar:

  1. Mohon direview artikel www.osiplastindo.com/2019/10/04/menentukan-tarif-mesin-per-jam-moldshop-di-perusahaan-injection-moulding > dalam menghitung tarif mesin per jam apakah cara memasukan biaya tenaga kerja tidak langsung sudah benar?

    BalasHapus