BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih
dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok
dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu
dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan
Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak
primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung
maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui
perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial
secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan
kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya
interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati
dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru
orang lain.
Setiap masyarakat manusia selama
hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan
yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan
yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat
ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat
dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi
sosial dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
· Koentjaraningrat
Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
· Selo Soemardjan
Masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
· Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
· J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,
dan perasaan persatuan yang sama.
· Emile Durkheim
Masyarakat
adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga
menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
· Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup
bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling
berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama.
2. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur
Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam
masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
a. Beranggotakan minimal dua orang.
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang
menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan
hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan
kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dalam
masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu
melakukan tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan
perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud
atau tujuan tertentu. Oleh karena adanya sifat memengaruhi satu sama lain,
tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan sosial ini berlangsung
timbal balik maka akan menciptakan interaksi sosial.
B. INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian interaksi sosial
· Maryati dan Suryawati (2003)
Interaksi
sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons
antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
· Murdiyatmoko dan Handayani (2004)
Interaksi
sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh
mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan
pembentukan struktur sosial.
· Young dan Raymond W. Mack
Interaksi
Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut
hubungan-hubungan antar individu, baik antara individu dengan kelompok, maupun
antara kelompok dengan kelompok.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah interaksi
sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar
individu dan kelompok.
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial dalam masyarakat memiliki ciri
sebagai berikut :
a. Adanya
dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbale balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara
langsung.
d. Mempunyai maksud dan tujuan
yang jelas.
3. Syarat Terjadinya Interaksi
Sosial
Proses interaksi sosial dalam
masyarakat terjadi apabila terpenuhi dua syarat sebagai berikut:
a. Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu
satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan,
percakapn, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat
bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.
4. Bentuk-Bentuk
Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibedakan menjadi
dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.
a. Asosiatif
Interaksi
sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial
ini terdiri atas beberapa hal berikut.
· Kerja sama (cooperation)
Kerjasama
terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk
kerjasama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi dan
joint-venture (usaha patungan)
· Akomodasi
Akomodasi
merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau
mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa
bentuk antara lain :
1) Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan
Contohnya:
perbudakan.
2) Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi dimana
pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar dicapai
suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada.
Contohnya: kompromi antara sejumlah partai politik untuk
berbagi kekuasaan sesuai dengan suara yang diperoleh masing-masing.
3) Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan
meminta bantuan pihak ketiga yang netral.
Contoh :
Seorang ayah melerai anak-anaknya yg sedang berkelahi.
4) Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan
cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh
badan yang berkedudukannya lebih dari pihak-pihak yang bertikai.
Contoh :
konflik antara buruh dan pengusaha dengan bantuan suatu badan penyelesaian
perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.
5) Adjudication (peradilan)yaitu, suatu bentuk
penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Contoh:
pembelian tanah atau rumah,tetapi mempunyai masalah. Maka harus diselesaikan di
pengadilan.
6) Stalemate yaitu, Suatu keadaan dimana pihak-pihak
yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan
pertentangan pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi
maju atau mundur.
Contoh :
Gencatan senjata antara kedua belah pihak yang terjadi konflik.
7) Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya
persetujuan formal.
Contoh :
Toleransi untuk saling menghormati antar satu ras dengan ras yang lainnya.
8) Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu
persetujuan bersama.
Contohnya:
pertemuan beberapa partai politik di dalam lembaga legislatif (DPR) untuk duduk
bersama menyelesaikan perbedaan-perbedaan sehingga dicapai kesepakatan bersama.
· Asimilasi
Proses
asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan
yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta
usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga
lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk
kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
· Akulturasi
proses
sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
b. Disosiatif
Interaksi
sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai
berikut:
· Persaingan/kompetisi
Adalah
suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar
memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman
atau benturan fisik di pihak lawannya.
· Kontravensi
Adalah
bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau
konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang - terangan seperti perbuatan menghalangi,
menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan
terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan
golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi
tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
· Konflik
Adalah
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di
antara mereka yang bertikai tersebut.
5. Faktor
- Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
a. Sugesti yaitu, proses pemberian pandangan atau
pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pendangan atau
pengaruh tersebut diikuti tanpa berfikir panjang.
Contoh :
Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat kenalan
remaja. Tanpa memikirkan akibatnya kelak .
b. Imitasi yaitu, pembentukan nilai melalui dengan meniru
cara- cara orang lain.
Contoh:
Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
c. Identifikasi yaitu, menirukan dirinya menjadi sama
dengan orang yang ditirunya .
Contoh:
Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka
mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
d. Simpati yaitu, perasaan tertarik yang timbul dalam
diri seseorang yang membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang
lain.
Contoh:
mengucapkan ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud simpati pada
seseorang.
e. Empati yaitu, rasa haru ketika seseorang melihat
orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan
kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa
simpatinya.
Contoh:
apabila kita melihat seseorang yang kecelakaan kita berempati untuk ikut
membantu korban kecelakaan itu.
f. Motivasi yaitu, dorongan yang mendasari seseorang
untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi
dalam diri seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain
sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
Contoh :
Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk
motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab
C. PERUBAHAN
SOSIAL
1. Definisi Perubahan Sosial
Selo
Soemardjan mengatakan perubahan sosial
merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap,
dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Kingsley
Davis mengartikan perubahan sosial
sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
Mac
lver mengatakan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan
hubungan sosial.
Gillin mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena
adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat.
Ruang lingkup perubahan-perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial,
yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.
2. Teori-teori Perubahan Sosial
· Para ahli banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan
terjadinya perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan
hidup manusia.
· Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi
karena adanya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau
kebudayaan. Pendapat-pendapat pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan
lingkaran kejadian-kejadian.
· Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha
untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam
perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.
Pada
dewasa ini proses-proses pada perubahan sosial dapat diketahui dari adanya
ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya
karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau
cepat.
b. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan
tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial
lainnya.
c. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya
mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada didalam
proses penyesuaian diri.
d. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai
kaitan timbal balik yang sangat kuat.
3. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial
a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan
yang memerlukan waktu lama dan disertai perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat dinamakan evolusi. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi,
yaitu :
v Unilinear theories of evolution
Berpendapat bahwa manusia dan
masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu,
bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk kompleks, sampai pada tahap
sempurna.
v Universal theory of evolution
Menyatakan
bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang
tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
v Multilinied theories of evolution
Menekankan
pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam
evolusi masyarakat.
Perubahan
sosial yang berlangsung cepat dinamakan revolusi. Syarat-syarat terjadi
revolusi :
v Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu
perubahan.
v Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang
dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
v Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan
masyarakat lalu menjadikan program dan arah gerakan.
v Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu
tujuan pada masyarakat.
b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan
kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang tidak membawa pengaruh langsung terhadap masyarakat.
Perubahan
besar merupakan perubahan-perubahan yang dapat membawa pengaruh besar pada
masyarakat.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak
Dikehendaki
Perubahan
yang dikehendaki merupakan perubahan yang direncanakan terlebih dahulu oleh
pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Perubahan
sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yangterjadi tanpa
dikehendaki, berlangsung diluara jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan
akibat-akibat sosial yang yang tidak diharapkan masyarakat.
4. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertambahan
penduduk menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama
lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan
karena adanya migrasi. Perpindahan penduduk menyebabkan kekosongan, misalnya
dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang mempengaruhi
lembaga-lembaga masyarakat.
b. Penemuan-penemuan baru
Penemuan
baru, jalannya unsur kebudayaan baru tersebar ke lain-lain bagian masyarakat
dan cara-cara kebudayaan baru tersebut diterima, dipelajari, dan akhirnya dalam
masyarakat yang bersangkutan.
c. Pertentangan masyarakat
Pertentangan
masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan
bisa terjadi antara individu dengan kelompok, bisa antara kelompok dengan
kelompok.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Pemberontakan
atau revolusi dapat menyebabkan perubahan mendasar pada segenap lembaga
kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih.
Perubahan
sosial juga dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar masyarakat itu
sendiri, yaitu :
a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang
ada disekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
5. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses
perubahan :
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya
untuk maju
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f. Penduduk yang heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu
h. Orientasi ke muka
i. Nilai meningkatkan taraf hidup
6. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan :
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang tradisionalis
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam
dengan kuat
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi
kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal baru
g. Hambatan ideologis
h. Kebiasaan
i. Nilai pasrah
D. KAITANNYA DENGAN STUDI
MASYARAKAT DI INDONESIA
Masyarakat merupakan bagian yang
penting dalam suatu negara. Tanpa masyarakat, tidak akan terbentuk suatu
negara, karena masyarakat merupakan komponen penting dalam negara.
Pada masyarakat yang majemuk, seperi
di Indonesia memiliki banyak kebudayaan dengan standar perilaku yang
berbeda dan kadangkala bertentangan. Perkembangan kepribadian individu pada
masyarakat ini sering dihadapkan pada model-model perilaku yang suatu saat
disetujui oleh beberapa kelompok namun dicela kelompok lainnya.
Masyarakat Indonesia sebagai
salah satu negara berkembang mempunyai ciri , adanya perubahan yang sangat
pesat dalam berbagai aspek kehidupan, baik perubahan sistem ekonomi,
politik, sosial dan sebagainya. Dalam kenyataannya, tidak ada perubahan sosial
yang tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan setempat.
Kebudayaan dianggap sebagai sumber perilaku individu pada sekelompok
masyarakat, karena setiap anak lahir dalam suatu lingkungan alam tertentu dan
dalam satu lingkungan kebudayaan tertentu yang keduanya merupakan lingkungan
yang berkaitan dalam menentukan proses perkembangannya. Dalam kenyataannya,
kebudayaan cenderung mengulang-ulang perilaku tertentu melalui pola asuh dan
proses belajar yang kemudian memunculkan adanya kepribadian atau perilaku
yang merupakan ciri khas dan masyarakat tertentu yang mencerminkan kepribadian
masyarakat dalam lingkungan tersebut sebagaimana terjadi di Indonesia
Kemajemukan masyarakat Indonesia
yang terdiri atas berbagai suku bangsa memicu munculnya masalah - masalah
kesuku bangsaan yang memiliki potensi pemecah belah dan penghancuran sesama
bangsa Indonesia. Konflik-konflik yang sering terjadi adalah
konflik antar etnik dan antar agama. Ini merupakan konflik yang sering
terjadi akibat kemajemukan masyarakat Indonesia yang mungkin masih belum bisa
diterima oleh sebagian masyarakat di Indonesia.
Keanekaragaman Indonesia tidak hanya
dilihat dari kemajemukan masyarakatnya saja. Indonesia adalah negara kaya baik
hasil bumi maupun adat dan budaya nya. Bahkan terdapat semangat perubahan
sosial yang mencakup semua aspek yang ada di Indonesia, yang lebih difokuskan
pada keinginan untuk melakukan perubahan sosial yang berdampak positif dan
menghasilkan kemajuan dalam setiap aspek. Meskipun begitu, banyak sekali
kendala dalam melakukan perubahan baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan lain sebagainya. Perwujudan konkrit dari perubahan itu adalah
berupa upaya pembangunan yang terencana, termasuk di dalamnya sumber daya
manusia. Tetapi tidak jarang, perubahan yang akan terjadi itu justru
menimbulkan konflik yang panjang.
Seiring berkembangnya zaman, bangsa
Indonesia semakin modern dan mulai menggunakan teknologi yang dipercaya dapat
mempermudah pekerjaan manusia. Namun tidak semua lapisan masyarakat mau
menerima perubahan ini. Ada beberapa kelompok masyarakat yang menolak perubahan
secara terang – terangan. Seperti di beberapa suku terpencil di Indonesia,
jangankan menggunakan teknologi yang baru, mereka pun tidak mau menggunakan
sabun mandi yang jelas – jelas sangat bermanfaat bagi kesehatan mereka sendiri,
dengan alasan agar nenek moyang tidak marah karena keturunannya menggunakan
benda – benda asing. Padahal jika dipikir secara logika, perilaku mereka ini
justru merupakan upaya pemeliharaan lingkungan dari bahan – bahan kimia.
Kelompok – kelompok yang cenderung tertutup dan lebih memilih untuk menjunjung
tinggi budayanya inilah yang akan mengalami proses yang sangat lambat dalam
menerima perubahan yang terjadi di Indonesia.
Namun lebih banyak masyarakat
Indonesia memilih untuk melakukan perubahan sosial dengan keinginan agar lebih
maju, meskipun hal itu dilakukan dengan mempelajari atau bahkan menyerap
kebudayaan lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat
adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang
cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan interaksi sosial
adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar
kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Dan
perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar
individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Jadi,
didalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat mereka
terhubung antara satu dengan yang lainya dan masyarakat dapat berubah sesuai
dengan faktor-faktor lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar